Senin, 09 April 2018

Sejarah Nama Ibukota Jakarta


Ibukota Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia yang besar dan terletak di pulau jawa di antara propinsi banten dan propinsi jawa barat, ibukota Jakarta mempunyai luas 664,01 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebesar 9,992,842 jiwa. Setiap tahun banyak masyarakat dari luar daerah yang datang berjuang dan mengadu nasib di ibukota Jakarta. 

Sebelum bernama Jakarta, Jakarta mempunyai beberapa nama dan salah satunya adalah sunda kelapa, hal ini terbukti dengan di temukannya prasasti  tugu yang tertanam di daerah Jakarta utara. Prasasti tugu mempunyai hubungan dengan 4 prasasti lain yaitu prasasti kebun kopi, prasasti ciaruterun, prasasti lebak dan prasasti jambu. Nama sunda berasal dari kata sunda kelapa yang muncul pada abad ke 10 dalam prasasti  kebun kopi 2, dan di perkirakan pada tahun 932 masehi. 

Pada tahun 1513 bangsa portugis datang ke hindia, yaitu nama sebutan untuk daerah Indonesia yang di pimpin oleh de Alvin, pada saat itu terdapat kerajaan yang bernama padjajaran dan dalam kedaaan sedang berkembang. Tujuan kedatangan dari bangsa portugis adalah untuk mencari rempah-rempah yang di butuhkan di wilayah eropa serta mendirikan benteng perdagangan. Keberadaan bangsa portugis pada waktu itu mengalami perkembangan yang akhirnya menganggu kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia. Pada tahun 1526 sampai 1527 terjadi perlawanan dari  kerajaan-kerajaan dan sunda kelapa akhirnya jatuh ke tangan pangeran fatahillah serta berganti nama menjadi jayakarta, pergantian nama tersebut terjadi pada tanggal 22 juni 1527 dan kemudian di peringati sebagai hari lahir kota Jakarta.

Setelah portugis kalah dalam peperangan, bangsa belanda datang ke hindia dengan tujuan yang sama yaitu mencari rempah-rempah dan memperdagangkannya. Pada saat melakukan perdagangan di pelabuhan jayakarta belanda kalah dari inggris dan pada tahun 1602 membuat strategi persekutuan dagang yang bernama VOC. Berdirinya VOC bertujuan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah dan menghindari ancaman persekutuan dagang milik inggris yaitu EIC. Pada saat itu pimpinan VOC menjadikan jayakarta sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC. Pada tahun 1619 belanda menyerang dan berhasil merebut kekuasaan kerajaan, sehingga jayakarta jatuh ke tangan kekuasaan belanda serta mengubah namanya menjadi Batavia. 

Pada tahun 1942 kolonial belanda berakhir dan menyerahkan kekuasaannya pada pemerintah jepang, kekuasaan jepang sendiri berlanjut sampai pada tahun 1945. Pada masa pemerintahan jepang di indonesia, jepang menyerukan propaganda 3 A yaitu jepang sebagai pemimpin Asia, pelindung Asia dan Cahaya Asia. Jepang juga melatih pemuda Indonesia untuk membentuk tentara PETA yaitu pembela tanah air dan menjanjikan kemerdekaan dengan membentuk BPUPKI yaitu badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.  Keberpihakan pemerintah jepang kepada  indonesia akhirnya merubah nama Batavia menjadi menjadi nama Jakarta.  


Video :  Sejarah Nama Ibukota Jakarta