Ibukota Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia yang besar dan terletak di pulau jawa di antara propinsi
banten dan propinsi jawa barat, ibukota Jakarta mempunyai luas 664,01 kilometer
persegi dengan jumlah penduduk sebesar 9,992,842 jiwa. Setiap tahun banyak
masyarakat dari luar daerah yang datang berjuang dan mengadu nasib di ibukota
Jakarta.
Sebelum bernama
Jakarta, Jakarta mempunyai beberapa nama dan salah satunya adalah sunda kelapa,
hal ini terbukti dengan di temukannya prasasti
tugu yang tertanam di daerah Jakarta utara. Prasasti tugu mempunyai
hubungan dengan 4 prasasti lain yaitu prasasti kebun kopi, prasasti ciaruterun,
prasasti lebak dan prasasti jambu. Nama sunda berasal dari kata sunda kelapa
yang muncul pada abad ke 10 dalam prasasti
kebun kopi 2, dan di perkirakan pada tahun 932 masehi.
Pada tahun 1513 bangsa
portugis datang ke hindia, yaitu nama sebutan untuk daerah Indonesia yang di
pimpin oleh de Alvin, pada saat itu terdapat kerajaan yang bernama padjajaran dan
dalam kedaaan sedang berkembang. Tujuan kedatangan dari bangsa portugis adalah untuk
mencari rempah-rempah yang di butuhkan di wilayah eropa serta mendirikan
benteng perdagangan. Keberadaan bangsa portugis pada waktu itu mengalami
perkembangan yang akhirnya menganggu kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia.
Pada tahun 1526 sampai 1527 terjadi perlawanan dari kerajaan-kerajaan dan sunda kelapa akhirnya jatuh
ke tangan pangeran fatahillah serta berganti nama menjadi jayakarta, pergantian
nama tersebut terjadi pada tanggal 22 juni 1527 dan kemudian di peringati sebagai
hari lahir kota Jakarta.
Setelah portugis kalah
dalam peperangan, bangsa belanda datang ke hindia dengan tujuan yang sama yaitu
mencari rempah-rempah dan memperdagangkannya. Pada saat melakukan perdagangan
di pelabuhan jayakarta belanda kalah dari inggris dan pada tahun 1602 membuat
strategi persekutuan dagang yang bernama VOC. Berdirinya VOC bertujuan untuk
menguasai perdagangan rempah-rempah dan menghindari ancaman persekutuan dagang
milik inggris yaitu EIC. Pada saat itu pimpinan VOC menjadikan jayakarta
sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC. Pada tahun 1619 belanda
menyerang dan berhasil merebut kekuasaan kerajaan, sehingga jayakarta jatuh ke
tangan kekuasaan belanda serta mengubah namanya menjadi Batavia.
Pada tahun 1942
kolonial belanda berakhir dan menyerahkan kekuasaannya pada pemerintah jepang, kekuasaan
jepang sendiri berlanjut sampai pada tahun 1945. Pada masa pemerintahan jepang
di indonesia, jepang menyerukan propaganda 3 A yaitu jepang sebagai pemimpin
Asia, pelindung Asia dan Cahaya Asia. Jepang juga melatih pemuda Indonesia
untuk membentuk tentara PETA yaitu pembela tanah air dan menjanjikan
kemerdekaan dengan membentuk BPUPKI yaitu badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia pada tahun 1945. Keberpihakan
pemerintah jepang kepada indonesia
akhirnya merubah nama Batavia menjadi menjadi nama Jakarta.
Video : Sejarah Nama Ibukota Jakarta