Mempunyai bayi yang
lucu, mungil dan sehat menjadi impian bagi sebagian kaum wanita, di negara maju
keinginan untuk mempunyai bayi dan keturunan cenderung menurun karena persepsi merawat
bayi dan menjadi ibu tidaklah mudah. Di Indonesia mayoritas kaum wanita ingin mempunyai bayi dan
keturunan, bahkan menjadi bagian dari cita-cita perjalanan hidup. Ironisnya
cita-cita tersebut kandas karena kejadian yang tidak di inginkan yaitu
keguguran pada janin. Meskipun tidak keseluruhan ada beberapa ibu hamil yang
mengalami keguguran pada janin yang di kandung, keguguran tersebut menjadi
kekhawatiran tersendiri hingga menyebabkan stres dan trauma. Untuk menghindari
terjadinya stres, trauma dan keguguran berulang di bawah ada beberapa
penjelasan sehingga memperluas pemahaman mengenai “ penyebab keguguran pada kandungan “ baik untuk calon ibu maupun calon bapak.
Sehingga calon ibu dan calon bapak tetap berusaha dan tidak meyerah untuk
mendapatkan keturunan :
1. Kelainan
pada janin
Kelainan pada janin di sebabkan karena
kelainan kromoson yang terjadi saat proses pembuahan. Kromosom adalah struktur
yang mengandung unsur genetik, kromosom di
dapatkan dari sperma dan sel telur orang tua. Berdasarkan fakta,
keguguran di sebabkan karena kelainan kromosom sebesar 50 persen. Kelainan
kromosom mengakibatkan embrio berbentuk cacat sehingga di keluarkan oleh tubuh
2. Kelainan
pada ibu
Kelainan pada ibu di sebabkan karena
sistem hormonal, yaitu tingginya hormon prolaktin atau rendahnya hormon
progesteron. Sistem hormon yang tidak normal bisa menyebabkan penyakit berat,
infeksi menahun dan meningkatnya sistem kekebalan tubuh yang mencegah
perkembangan plasenta secara normal
3. Penyakit
yang menyerang ibu
Ada beberapa jenis penyakit yang di derita
oleh ibu dan menyerang embrio sehingga menyebabkan keguguran. Sebagai contoh,
sindrom antifosfolipid. Sindrom ini
merupakan antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri termasuk
embrio. Beberapa penyakit lain seperti : diabetes militus, darah tinggi, lupus,
anemia, tiroid dan lain-lain juga berbahaya bagi ibu hamil. Gangguan fisik pada
ibu hamil bisa menyebabkan keguguran dalam waktu 12 minggu pada masa kehamilan
dan atau hampir melahirkan
4. Kelainan
pada rahim
Miom atau tumor jaringan otot yang ada
di sekitar rahim menyebabkan gangguan pada pertumbuhan embrio. Kondisi lemah
pada rahim menyebabkan rahim tidak mampu
menahan berat janin yang sedang berkembang
5. Pembukaan
leher rahim
Pembukaan leher rahim di karenakan
faktor makanan. Asupan yang salah pada saat mengandung bisa menyebabkan leher
rahim menjadi lunak sehingga terjadi pembukaan pada leher rahim
6. Faktor
usia ibu
Wanita yang hamil berusia 30 tahun
memiliki resiko keguguran yang tinggi di banding wanita yang hamil di saat
usia subur atau wanita yang berusia sekitar 21 tahun. Resiko tersebut akan
meningkat pada wanita berusia di atas 35 tahun, meningkatnya usia memiliki
potensi terjadinya kelainan seperti kelainan pada kromosom yang menyebabkan
cacatnya embrio, dan kelainan pada rahim seperti miom. Semakin tinggi usia wanita mengandung maka
akan semakin tinggi kemungkinan untuk mengalami keguguran
7. Kehamilan
ekstopis
Kehamilan ekstopis adalah kondisi embrio
berkembang di luar rahim sang ibu dan menyebabkan keguguran. Pada kehamilan
ekstopis, embrio yang berkembang terletak di saluran indung telur, dan di leher
rahim
8. Gaya
hidup tidak sehat
Gaya hidup yang tidak sehat yaitu
meliputi aktivitas ibu yang tidak mendukung kesehatan dan perkembangan atau
pertumbuhan pada janin. Seperti :
- Merokok dan mengkonsumsi alkohol yang menganggu kesehatan janin dalam kandungan
- Pola makan yang salah, di mana kandungan yang terdapat pada makanan bisa menyebabkan keguguran. Seperti mengkonsumsi mangga secara berlebihan, nanas, durian dan lain-lain
- Pola hidup yang tidak bersih, mengkonsumsi daging mentah yang tenyata mengandung bakteri berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin, mengkonsumsi makanan yang terbuat dari bahan telur mentah, mengkonsumsi makanan yang tidak di cuci terlebih dahulu dan lain-lain
Video : 8 Penyebab Keguguran Kandungan