Sabtu, 28 April 2018

Legenda Asal Usul 12 Shio


Di zaman dahulu masyarakat Cina tidak mengetahui cara untuk menghitung tahun, bulan, hari dan waktu.  Pada waktu itu masyarakat memohon dan berdoa kepada Kaisar Langit yaitu Yu Huang Da Di untuk mengajarkan perhitungan tahun,bulan, hari dan waktu kepada masyarakat. Kaisar Langit kemudian berpikir bahwa manusia dan binatang mempunyai hubungan yang sangat dekat, jika manusia menggunakan nama binatang sebagai lambang nama tahun maka akan mudah untuk di ingat oleh manusia. 

Kemudian muncul suatu pertanyaan tentang nama binatang apa saja yang akan di jadikan sebagai lambang nama tahun ? , dan bagaimana cara untuk memilih dari sekian banyak nama binatang untuk di jadikan sebagai lambang nama tahun ?.  Kaisar langit pun berpikir dan memutuskan untuk mengadakan perlombaan yang di ikuti oleh berbagai jenis binatang, perlombaan tersebut adalah perlombaan melakukan penyeberangan sebuah sungai.  Bagi 12 binatang yang lebih dulu sampai pada titik akhir, namanya akan di jadikan sebagai lambang nama tahun.  Perlombaan tersebut berlangsung  dan di laksanakan bertepatan dengan hari ulang tahun Sang Kaisar Langit. Pada saat perlombaan terdapat kisah dari 12 jenis binatang yang namanya di jadikan sebagai lambang nama tahun, kisah tersebut adalah sebagai berikut :

Tikus dan kucing adalah teman baik, mereka sering bersama-sama bahkan pada saat makan dan tidur. Tikus mengatakan pada kucing bahwa ia ingin mengikuti perlombaan supaya namanya di jadikan sebagai lambang nama tahun,  pada saat berdiskusi  tikus dan kucing merasa peluang yang di miliki untuk menang sangat lah kecil. Pendapat tersebut di karenakan badan tikus dan badan kucing tergolong kecil serta tidak mempunyai kemampuan berenang yang bagus. Akhirnya tikus dan kucing sepakat untuk mengikuti lomba dengan berangkat lebih dini yaitu di pagi hari. Rencana untuk mengikuti lomba di pagi hari pun mengalami permasalahan, yaitu tikus dan kucing tidak terbiasa bangun di pagi hari, akhirnya tikus dan kucing  meminta tolong kepada kerbau untuk membangunkan mereka di pagi hari. Kerbau adalah binatang yang baik hati dan memenuhi permintaan tikus dan kucing,  serta memperbolehkan tikus dan  kucing untuk duduk di atas punggung kerbau pada saat menyeberangi sungai. Di tengah sungai, tikus mendorong tubuh kucing sehingga terjatuh di sungai, dan meloncat dari tubuh kerbau saat mendekati titik akhir perlombaan. Tikus mendapat nomor urutan pertama di perlombaan, dan kerbau mendapat urutan kedua. 

Beberapa saat kemudian muncul harimau dengan badan yang basah dan mendapat nomor urutan ke tiga. Naga muncul dari langit dengan cepat menuju ke titik perlombaan, akan tetapi di dahului oleh kelinci yang meloncat-loncat di atas tubuh para binatang dan akhirnya mendapat urutan ke empat, setelah itu naga yang sampai pada titik perlombaan dan mendapat urutan ke lima. Sebenarnya naga ingin menuju ke titik perlombaan lebih dini, akan tetapi mendapat sebuah tugas untuk menurunkan hujan di daerah timur. 

Tak lama kemudian muncul kuda, kambing, monyet, ayam dan anjing menuju ke titik perlombaan.  Pada saat itu tiba-tiba muncul seekor ular besar  dari padang rumput dan sampai pada titik perlombaan,  ular tersebut mendapat urutan ke enam, dan kuda mendapat urutan ke tujuh. Kambing, monyet dan ayam mencari potongan kayu besar untuk di gunakan menyeberangi sungai karena mereka bertiga merupakan golongan binatang yang tidak bisa berenang, akan tetapi pada akhirnya ketiga binatang tersebut sampai pada titik perlombaan. Kambing mendapat urutan ke delapan, monyet mendapat urutan ke sembilan dan ayam mendapat urutan ke sepuluh. 

Untuk urutan ke sebelas di tempati oleh anjing, anjing sebenarnya tiba lebih awal akan tetapi anjing mandi dan bermain air di sungai terlebih dahulu, anjing melakukan hal tersebut karena anjing memiliki sifat suka bermain. Setelah itu anjing menuju titik perlombaan dan mendapat urutan ke sebelas. Urutan terakhir atau dua belas di tempati oleh babi, babi merupakan binatang yang sangat malas untuk beraktivitas akan tetapi berniat untuk mengikuti perlombaan. Babi tiba dengan nafas terengah-engah dan pada saat di titik perlombaan bertanya kepada seluruh peserta apakah ada makanan, dengan spontan seluruh persert menertawakan babi. 

Dari perlombaan tersebut Kaisar  langit mengumpulkan para pemenang dan mengurutkan berdasarkan nomor urut para binatang, di tengah-tengah pengumuman tersebut tibalah kucing dengan tubuh yang basah kuyup. Kucing bertanya kepada Kaisar Langit dia mendapat urutan ke berapa ? Kaisar Langit menjelaskan bahwa kucing datang terlambat dan perlombaan telah selesai. Mendengar penjelasan tersebut kucing marah lalu menyalahkan perilaku tikus, dan berniat utuk memakannya. Tikus pun pergi ke arah Kaisar Langit dan meminta perlindungan. Sang Kaisar Langit lalu mencegah kemarahan kucing dan tikus tidak terluka karena cakaran kucing. 

Tikus mendapat urutan ke satu dari ke dua belas shio, akan tetapi di khawatirkan setiap saat tikus akan mendapatkan perlakuan balas dendam dari si kucing. Tikus pada siang hari selalu bersembunyi di balik lubang karena takut berjumpa dengan kucing, sehingga keluar pada malam hari.  Ketakutan tikus merupakan kesalahan tikus sendiri pada saat perlombaan memperebutkan lambang nama tahun. Cerita di atas merupakan mitos yang akhirnya menjadi legenda dari 12 shio yang  di percayai oleh masyarakat Tionghoa. 

Video :  Legenda Asal Usul 12 Shio